STT Banjar Lebah Tolak Reklamasi Teluk Benoa. |
BERTEPATAN dengan hari Valentine yang jatuh pada 14 Februari, di Kota
Denpasar, dukungan penolakan rencana reklamasi Teluk Benoa malah semakin gencar
dilakukan oleh kaum muda Bali.
Seolah tak
pernah lelah untuk terus berjuang, Sekaa Teruna Teruni Yowana Jaya, Banjar
Lebah, Desa Adat Sumerta, Denpasar kembali turun ke jalan untuk mempertegas
sikapnya dalam menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
- Lembongan Ikut Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Puluhan pemuda
ini melakukan lonch march dengan berjalan kaki dari Bale Banjar Lebah dan
kemudian memasang dua baliho di pertigaan Jalan Hayam Huruk arah ke Jalan
Kecubung dan perempatan Jalan WR Supratman, arah Jalan Kecubung, Denpasar.
Dua buah Baliho
berukuran 3 X 4 meter ini gagah berdiri di salah satu jalan utama kota Denpasar
tersebut. Dalam baliho tersebut, tegas tertulis "Tolak Reklamasi Teluk
Benoa, Batalkan Perpres 51 Tahun 2014" dipasang dengan aksi arak-arakan
serta iring-iringan Bale Ganjur. "Ini sudah ke 8 kali nya kami memasang
Baliho, sebelumnya sudah 4 baliho dirusak oleh orang yang tidak dikenal,"
ungkap Nyoman Gegel Juniartha sebagai salah satu peserta aksi.
Total saat ini,
sudah sekitar 10 Baliho penolakan pernah dipasang oleh Pemuda Banjar lebah ini.
“Kami sengaja memilih hari Valentine untuk memasang Baliho, karena bentuk kasih
sayang tidak hanya dengan kekasih, tetapi juga pada bumi dan alam,” tuturnya.
Rencana
reklamasi di Teluk Benoa seluas 700 ha yang digembar-gemborkan akan menyerap
banyak tenaga kerja terutama anak muda Bali ini justru di tolak oleh anak muda
itu sendiri.
Hal ini pun
disesali oleh Koordinator Pemuda Banjar Lebah Tolak Reklamasi, I
Gusti Ngurah Agung Sandhi Sugiantara saat ditemui di sela aksi
berlangsung. “Saya gagal paham dengan sikap pemerintah yang justru mengabaikan
suara rakyatnya. Jelas ini ditolak oleh sebagian besar masyarakat Bali, kenapa
mesti dipaksakan?," ujarnya.
Sandhi berharap
kepada penguasa di Pulau Dewata ini untuk memiliki keberpihakan kepada
Rakyatnya. “Suara rakyat Bali jelas menolak, buktinya, Desa Adat pesisir yang
ada di Teluk Benoa pun sudah menyatakan sikap penolakannya secara resmi,
mestinya pemerintah menghargai nya,” tuturnya.
Para generasi
muda ini tetap meminta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk menolak
rencana reklamasi Teluk Benoa dan Batalkan Perpres 51 Tahun 2014.
Aksi pemuda
Banjar Lebah yang dimulai pada pukul 17.00 hingga pukul 18.00 ini pun berjalan
dengan lancar dan tertib. Begitu pun massa aksi, seusai aksi, mereka
melanjutkan membuat ogoh-ogoh untuk ditampilkan pada pengerupukan sebelum hari
raya Nyepi nanti. (ForBali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar