PARA Pemuda Desa Jehem
Bangli melakukan aksi solidaritas menolak reklamasi Teluk Benoa, Minggu siang
(21/2). Padahal, Bangli tak memiliki pantai. Pemuda Jehem menggelar solidaritas
menolak reklamasi Teluk Benoa dengan mendirikan Baliho.
Sebelum mendirikan
baliho, Pemuda Jehem yang tergabung di dalam Solidaritas Pemuda Jehem Tolak
Reklamasi Teluk Benoa berkumpul sekitar pukul 11.00 dan mencari mencari bambu
di kebun kemudian mulai merakit bambu untuk pemasangan baliho. Sekitar pukul 13.00
baliho sudah selesai di rakit kemudian dibawa beramai-ramai untuk dipasang di
perempatan Desa Jehem.
- Lembongan Ikut Tolak Reklamasi Teluk Benoa
Menurut
humas dari kegiatan tersebut, Putu Tedy Alfred Mahendra, solidaritas
penolakan reklamasi Teluk Benoa ini dilakukan karena mereka sudah melihat ke belakang
dan belajar dari sejarah tentang apa yang terjadi dengan keadaan pantai-pantai
bagian timur pulau Bali pasca reklamasi pulau serangan. Dampak reklamasi
Serangan mengakibatkan terjadinya abrasi di sepanjang pesisir timur pulau Bali.
Menurutnya,
sampai saat ini perbaikan-perbaikan masih aktif dilakukan dengan cara mengurug
garis pantai dengan batu-batu besar. Hal ini menyebabkan kealamian pantai Bali
sudah mulai terancam dan membuat anggaran daerah yang seharusnya bisa untuk
kesejahterahan masyarakat justru terpaksa digunakan untuk memperbaiki kerusakan
yang disebabkan oleh kesalahan pembangunan bisnis pariwisata.
“Kami
yang berada di Bangli menyatakan sikap menolak rencana reklamasi Teluk Benoa
sebagai rasa solidaritas persaudaraan terhadap masyarakat pesisir pulau Bali
yang akan terdampak langsung dari mega proyek reklamasi yang berkedok
revitalisasi. Ini sebagai tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian alam
Bali demi kelangsungan hidup generasi dimasa depan,” paparnya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar