NUSA PENIDA- Satu persatu wilayah di
Bali semakin berani menunjukkan sikap dan kepeduliannya terhadap Teluk Benoa. Kali
ini elemen masyarakat Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan, Klungkung menyatakan
diri dengan tegas menolak rencana reklamasi Teluk Benoa.
Dalam mempertegas aksinya, ratusan pemuda dan puluhan peselancar
warga asli Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini menggelar aksi damai dengan
berjalan kaki sejauh 2 kilo meter dari catus pata Desa Lembongan hingga
Jembatan Kuning penghubung Lembongan dan Ceningan sambil memungut sampah pada
Minggu pagi (21/2).
- Suarakan Tolak Reklamasi Saat Valentine
- TELUK BENOA DILINDUNGI 'BHATARA SESUHUNAN' PURA GAING-GAING: PENYAWANGAN PURA DALEM KARANG TENGAH
- Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Samas Kunjungi Pura Pesisir
Komang Muliawan, 29 yang menjadi humas di dalam kegiatan tersebut,
di sela-sela aksi menjelaskan aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas serta
kepedulian terhadap Teluk Benoa yang mau di reklamasi seluas 700 hektar.
"Meski kami jauh dari Teluk Benoa, tetapi kami meyakini bahwa reklamasi
tersebut akan berdampak pada pulau kami," ujarnya.
Lebih lanjut, dalam penjelasanya menjelaskan, sepanjang pesisir
barat pulau Ceningan serta selatan dan utara pulau Lembongan sudah mengalami
pengkikisan pesisir yang cukup parah akibat reklamasi di Serangan. "Kami
ini hidup di pulau yang kecil, pulau kami berhadapan dengan Samudra Hindia,
jika reklamasi dilakukan, berdasarkan riset para ahli akan berdampak pada pulau
kami juga," ujarnya di sela-sela aksi.
Nusa Penida yang terdiri dari 3 pulau, yakni Nusa Gede (Penida),
Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan ini juga dikatakan kehidupannya seratus persen
dari laut dan wisata bahari. Untuk itu pula, Muliawan mengajak untuk sama-sama
menjaga kehidupan biota laut dan terumbu karang. "Laut mestinya kita jaga,
jangan di rusak dengan melakukan reklamasi seperti yang akan dilakukan di Teluk
Benoa," harapnya.
Meski begitu, Muliawan mengatakan hal ini bukan sebagai wujud anti
terhadap investor. "Bukan, kami bukan anti investor, tetapi kami anti
kepada investor yang memaksakan kehendak dan namun juga mengabaikan
lingkungan," tegasnya.
Sementara itu, Gede Lama, 35, yang juga salah satu peserta aksi
meminta agar pembangunan tidak hanya dilakukan di Bali Selatan saja, namun juga
harus diperhatikan di wilayah lainnya. "Banyak daerah di Bali yang perlu
dikembangkan, Bali mesti dilakukan pemerataan pembangunan juga, agar tidak
terjadi ketimpangan," harapnya.
Selain aksi bersih - bersih dan pemasangan baliho penolakan
diberbagai titik di Lembongan dan Ceningan, dalam aksi damai ini, para
peselancar pun ikut unjuk gigi dengan melakukan aksi paddle dengan board selancar
diikuti jukung kecil dengan membawa sepanduk besar ketengah laut. (ForBali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar