BALI IN
DEPTH - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengapresiasi upacara yadnya
ngaben masal yang dilakukan Desa Adat Pecatu, Kuta Utara, Badung, dengan
bergotong royong untuk meringankan biaya krama
dalam melaksanakan swadarmanya sebagai umat Hindu Bali. Demikian disampaikannya
ketika menghadiri puncak karya ngaben massal dan Pitra Yadnya tersebut, Jumat (5/8).
“Dengan semangat gotong royong akan semakin meringankan beban sekaligus biaya
yang harus ditanggung oleh krama kita,” imbuhnya.
Di sisi lain, Wakil Gubernur Bali itu juga
menyampaikan rasa syukurnya atas upacarayang selalu dapat dilakukan secara
berkesinambungan oleh krama Desa Pekraman Pecatu. "Upacara yadnya
ini harus dilakukan sebagai wujud bakti kepada pitra kita, sekaligus sebagai
bentuk pembayaran terhadap Tri Rna atau tiga hutang terhadap sang pencipta,
guru dan terakhir sekaligus implementasinya yaitu hutang terhadap leluhur
kita,” imbuhnya
Sudikerta juga berpesan pada krama agar selalu
melakukan ritual persembahan secara tulus ikhlas serta menyesuaikan dengan
kemampuan masing-masing agar semua masyarakat bisa merasakan yadnya dengan
sukacita.
Sementara itu, Bendesa Adat Pecatu, I Made
Sumerta menjelaskan bahwa upacara ngaben kali ini melibatkan sekitar 147 Sekah.
Ia juga sangat mengapresiasi kehadiran Wagub Sudikerta yang merupakan
krama Desa Pecatu. “Saya sangat mengapresiasi bantuan dan kehadiran Pak Wagub
di sini sebagai bentuk dukungan bagi kami, dan saya harap dukungan dan
arahan seperti ini bisa terus dilanjutkan pada kesempatan berikutnya,”
pungkasnya.
Dalam upacara tersebut Sudikerta berkesempatan
naik di atas bade yang berisi sekah yang di arak dari catus pata Desa menuju
setra Desa Adat Pecatu untuk di lakukan puncak upacara Ngaben. (bid)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar