AKUN facebook KHMB UNJ memuat sebuah cerita
yang cukup miris terkait peninggalan bersejarah di daerah Cariu Jonggol, Bogor, Jawa Barat. Di
situ tercantum penulisnya bernama Putu Cahyani Ade Putri. Berikut curhat yang
cukup miris tersebut.
Om
Swastyastu, mau cerita sedikit ya buat pengetahuan aja.
Pura
Petilasan Maharsi Agastya, Cariu Jonggol. Berdiri di atas lahan pribadi dari
Bapak Putra yang beragama hindu.
Pemangku yang muput disana bernama Bapak Ida Bagus Putu Subali sudah meninggal, anak dan istrinya memilih untuk berpindah agama karena merasa kurang paham dengan segala macam tata upacara keagamaan dan merasa tidak ada yang membimbing.
Pemangku yang muput disana bernama Bapak Ida Bagus Putu Subali sudah meninggal, anak dan istrinya memilih untuk berpindah agama karena merasa kurang paham dengan segala macam tata upacara keagamaan dan merasa tidak ada yang membimbing.
Pura
ini dibangun diatas lahan seluas kurang lebih 2,5 hektar. Berdasarkan informasi
dari teman saya, anggota KMHB UNJ yang baru saja melakukan Tirtha Yatra ke Pura
ini, ternyata seluruh tanah ini sudah terjual dengan harga 2,5 M dan dijual
oleh anak dari pemilik pura. Informasi ini didapat dari salah satu anak buah
Bapak Putra.
Selanjutnya,
ketika hari ini keluarga saya datang ke Pura Petilasan ini, istri dari almarhum
pemangku menjelaskan bahwa pelunasan akan dilakukan sehabis lebaran.
Mungkin
karena banyak yang kurang tahu pura ini serta masyarakat sekitar yang bukan
pemeluk hindu membuat pura petilasan ini menjadi kurang tersentuh.
Pertanyaannya
adalah, kemanakah kita sebagai
pemeluk agama hindu sehingga salah satu pura petilasan yang sangat berharga dan bersejarah ini bisa dijual kepada pihak lain?
pemeluk agama hindu sehingga salah satu pura petilasan yang sangat berharga dan bersejarah ini bisa dijual kepada pihak lain?
Putu Cahyani Ade Putri
KMHB UNJ
KMHB UNJ
BACA JUGA
tolong laporkan ke PHDI masing masing untuk mendapatkan solusi
BalasHapus