SEBANYAK
delapan Sekaa Teruna (organisasi pemuda adat) di Desa Kusamba,
Klungkung, menggelar aksi deklarasi tolak reklamasi Teluk Benoa di Desa
Kusamba, Klungkung, Minggu (26/6). Delapan sekaa tersebut di antaranya adalah
ST. Mekar Sari, ST. Putra Segara, ST.Dharma Satya Kencana, ST.Dhala Bhuana, ST.
Chanti Graha, ST.Chanti Budaya, ST.Satya Warma, ST. Sahadewa.
Mereka menggelar aksi deklarasi tolak reklamasi Teluk Benoa di
Jalan Bypass Ida Bagus Mantra, Kusamba, Klungkung. Aksi deklarasi tolak
reklamasi Teluk Benoa juga dihadiri oleh organisasi dan komunitas dari
desa-desa lain dan kabupaten lain di Bali untuk bersolidaritas terhadap
deklarasi tolak reklamasi Teluk Benoa oleh pemuda di Kusamba.
Meskipun sebelum aksi dirudung hujan, ribuan massa aksi tetap
memadati lokasi deklarasi. Di dalam aksi tersebut, perwakilan dari
masing-masing Desa yang menolak reklamasi Teluk Benoa menyampaikan orasi
penolakan reklamasi Teluk Benoa.
Di dalam deklarasinya, Sekaa Teruna dan pemuda
desa Kusamba yg diwakili oleh Ketut Agus menyatakan sejak saat deklarasi
tersebut mereka menyatakan dengan tegas menolak reklamasi Teluk Benoa. “kami
pemuda-pemuda kusamba dengan tegas menolak reklamasi Teluk Benoa, batalkan
Perpres nomor 51 tahun 2014” ujar Agus membacakan pernyataan sikapnya.
Agus menceritakan bahwa sebagai anak yang lahir dan besar di
daerah pesisir pantai merasakan betul dampak reklamasi dari pulau serangan.
Pantai di Kusamba yang dulu luas pantainya berhektar-hektar kini luasnya hanya
tinggal tinggal sejengkal. “Apakah kita mau pantai kita habis, sehingga anak
cucu kita nanti tidak punya pesisir lagi ?” tanya Agus yang disambut oleh massa
aksi. Karena alasan tersebut dia mengajak teman-temanya dari Kusamba untuk
terus bergerak menolak reklamasi Teluk Benoa.
Di dalam pernyataan sikapnya, Agus juga mengkritik para pejabat
yang diam namun, meskipun para pejabat itu diam mereka akan terus bergerak
untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa. “Saat mereka (para pejabat) diam
terkait reklamasi, kami pemuda Kusamba dengan tegas menolak reklamasi teluk
benoa. Tolak reklamasi” ujarnya.
Selain pembacaan deklarasi pernyataan sikap oleh pemuda Kusamba,
juga ada orasi dari perwakilan komunitas yang tersebar di seluruh Bali.
Seperti yang disampaikan oleh Wayan Inguh perwakilan dari Denpasar. Inguh
menyebut deklarasi tolak reklamasi Teluk Benoa oleh pemuda kusamba adalah
bentuk dari Dharmaning Ksatrya mahotama yaitu kewajiban utama
seorang ksatria. “Hari ini pemuda kusamba klungkung menunjukan sikap ksatryanya
dengan mendeklarasikan dirinya untuk berjuang menolak rencana reklamasi Teluk
Benoa” kata Wayan Inguh usai menyampaikan orasinya.
Sementara itu, wayan gendo suardana, koordinator ForBALI (Forum
Rakyat Bali Tolak Reklamasi Teluk Benoa) menyatakan deklarasi oleh pemuda
kusamba sebagai pembuktian bahwa gerakan tolak reklamasi teluk benoa tidak akan
surut. Di dalam gerakan tolak reklamasi ini mereka menyatakan tidak akan pernah
takut ditempa panasnya terik matahari dan juga hujan bahkan juga di intimidasi.
Akan lebih menakutkan menurutnya ketika hati nuraninya beku melihat
ketidakadilan “Inilah barisan militant Bali Tolak Reklamasi. Kita tidak pernah
takut sinar matahari, kita tidak pernah takut ditempa cuaca, kita tidak pernah
takut diintimidasi, yang kita takutkan adalah ketika hati nurani kita beku dan
diam melihat ketidakadilan” ujar Gendo Suardana.
Di dalam orasinya, Gendo Suardana juga menjelaskan keterlibatan
Made Mangku Pastika meng-create dan mendukung upaya mereklamasi
Teluk Benoa, sampai akhirnya muncul Perpres 51 Tahun 2014. Penjelasan tentang
keterlibatan Gubernur Bali tersebut menurutnya adalah sebagai jawaban terhadap
pendapat Mangku Pastika yang mengaku dirinya dikambing hitamkan. “Made Mangku
Pastika yang meng- create dan mendukung penuh upaya
mereklamasi Teluk Benoa, dari menerbitkan SK Reklamasi sampai akhirnya
mengajukan perubahan status konservasi Teluk Benoa hingga muncul Perpres 51
tahun 2014” papar Gendo.
Didalam orasinya, Gendo membantah berbagai tudingan yang
menyatakan gerakan tolak reklamasi Teluk Benoa hanyalah gerakan yang sentiment
terhadap pribadi Made Mangku Pastika karena dia Gubernur dari Bali Utara. Ia
juga meyakini bahwa mereka tidak pernah benci dengan pribadi Made Mangku
Pastika karena berasal dari Bali Utara. “Tudingan itu tidak benar kawan-kawan
dari manapun gubernurnya, kita tidak pernah akan benci kalau gubernurnya bisa
mendengarkan suara rakyat” ujar gendo. Gendo menambahkan Made mangku pastika
akan didukung sepenuhnya jika berbuat baik terhadap bali, akan tetapi jika
tidak bisa melihat dan mendengar aspirasi rakyatnya seperti sekarang maka akan
mereka akan melawan sehabis – habisnya.
“Kita akan melawan rezim siapa pun, dengan gerakan yang sebesar
ini dengan upaya menyelamatkan Teluk Benoa seperti ini kita takan pernah
mundur” ujar Gendo.
Selain di isi orasi, aksi deklarasi oleh pemuda klungkung juga
diisi oleh panggung musik dan juga gong baleganjur. Usai menggelar aksi
deklarasi tolak reklamasi Teluk Benoa yang berlangsung sekitar dua jam
tersebut, massa aksi membubarkan diri dengan tertib. (ForBali)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar