Sabtu, 06 Februari 2016

Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Samas Kunjungi Pura Pesisir


SAMAS BALI TOLAK REKLAMASI TELUK BENOA
BALIINDEPTH - Aksi keliling Pulau Dewata dalam rangka menolak Reklamasi Teluik Benoa yang dilakukan Samas Bali akan mengunjungi beberapa Pura di pesisir. Di antaranya Pura Dalem Pengembak, Pura Tanah Kilap, ke Pura Petitenget Seminyak, Pura Rambut Siwi, Pura Segara Rupek, Pura Pulaki, Pura Monjok Batu, Pura Batu Belah Tulamben, Pura Bukit Asa akan melakukan camp dan menikmati alam Bukit Asa, Pura Silayukti, Pura Dalem Segara dan terakhir di Pura Dalem Sindhu.

-  Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Samas Bersepeda Keliling Bali 

-  10 Bali Baru, Umpan Senayan untuk Teluk Benoa

I Dewa Made Merthakota, selaku Ketua Samas (Sekretariat Bersama Sepeda)mengatakan, bahwa salah satu permasalahan serius dari pengembangan proyek reklamasi Teluk Benoa ialah dampak berupa pengerusakan kawasan lingkungan. Karena itu, sikap komunitas sepeda ini, akan terus menolak dengan tegas rencana itu. Sikap ini dinamakan sebagai sikap 'Ngider Bhuwana', yakni berkeliling memohon kepada para leluhur dan sesuhunan (Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa) supaya memberikan petunjuk dan membatalkan Perpres No 51 Tahun 2014.
"Dengan tidak adanya proyek Reklamasi Teluk Benoa maka Bali akan tetap selamat, aman, damai dan lestari," ungkapnya.
Sementara itu, AA Adi Ardana, anggota komisi II DPRD Propinsi Bali, menyatakan, secara pribadi dirinya juga tegas menolak reklamasi Teluk Benoa. Dan untuk itu, segala aspirasi dari masyarakat dan atau khsusunya pagi ini, oleh Komunitas Samas Bali akan dilanjutkan untuk disampaikannya dalam rapat-rapat untuk disampaikan kepada pemimpin daerah di Bali dan juga wakil-wakil rakyat yang berada di lingkungan DPRD Bali.
"Saya secara pribadi mengapresiasi apa yang dilakukan teman-teman. Aspirasi ini akan saya tampung dan akan saya sampaikan mengenai aksi Tolak Reklamasi Teluk Benoa ini," ucapnya.
Koordinator ForBALI, I Wayan 'Gendo' Suardana, menyatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung penuh aksi yang dilakukan oleh masyarakat Bali yang sudah tegas menolak rencana proyek reklamasi tersebut. Dengan begitu, singkatnya, bisa dipastikan jika masyarakat sudah mengambilalih fungsi yang seharusnya dilakukan oleh pemimpin rakyat atau wakil rakyat. Dengan begitu, maka, yang terjadi di pagi ini ialah ‎rakyat telah kehilangan kepercayaannya kepada wakil rakyat di Gedung Dewan DPRD Propinsi Bali, sehingga mereka memilih bergerak sendiri dengan memulai dr Gedung Dewan.
Gendo juga mengapresiasi sikap wakil rakyat, AA Adi Ardana, yang masih terbuka hatinya untuk menjadi  wakil rakyat di Propinsi Bali yang berani menyuarakan penolakan Reklamasi ‎Teluk Benoa. 
‎Singkatnya, lanjut Gendo, aksi ini ialah aksi simbolis, karena komunitas Samas yang sudah merasa bahwa kehilangan wakilnya, bergerak dari rumah rakyat untuk menyuarakan penolakan, tanpa perlu lagi diwakilkan. Alias pengambilalihan tugas rakyat.
"Semoga semuanya selamat dan empat hari ke depan akan bertemu lagi di Denpasar," ujar Gendo.
Dijadwalkan aksi ini akan digelar selama tiga hingga empat hari ke depan. Hampir semua Pura Pesisir, akan dijajaki untuk nangkil (memohon secara spritual kepada Tuhan) supaya Bali diselamatkan.
dari pantaun awak media, sampai pukul 18.50 Wita, para PEjuang bersepeda ini telah sampai di Pura Rambut SIwi Jembrana dan bermalam disana dan besok pagi selanjutnya akan melanjutkan perjalanan menuju Pura berikutnya. (BiD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar