Jumat, 12 Februari 2016

Indonesia dan Poros Maritim Dunia


Oleh:  Bahrul Muhit SE*             

SEBAGIAN besar wilayah Indonesia merupakan lautan dan mengandung posisi strategis, baik dari aspek pertahanan, keamanan, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Indonesia juga berada di persimpangan dunia, di antara dua benua dan dua samudera.  Letak strategis ini menjadikan Indonesia penting bagi Negara manapun yang hendak membangun hubungan intemasional dan regional. Selain itu Indonesia diapit dua samudera dan dua benua serta  berbatasan dengan 10 negara yang mengelilingi Indonesia, mulai dari Malaysia, Singapura, India, Thailand, Vietnam, Filipina, Palau, Papua Nugini, Timor Leste, dan Australia.
           Namun demikian posisi Indonesia yang sangat memungkinkan menjadi poros maritim dunia, saat ini belum diikuti  oleh  infrastruktur dan armada  yang belum dikelola  dengan baik dan optimal,  belum tersedianya keterampilan sumberdaya manusia serta sentra industri pengolahan dan perdagangan berbasis komunitas kelautan  untuk menunjang poros maritim  di sedikitnya sepuluh wilayah (zona) maritim, karena sektor kelautan bisa menghasilkan  APBN yang sangat besar.  untuk menunjang  poros maritim.
             Direktur Archipelago Solidarity (Arso) Foundation,  Angelina Pattiasina mengatakan konsep poros maritim dunia, mengandung dimensi internasional, regional dan domestik, serta mencakup multisektoral dan kepentingan.   Konsep poros maritim dunia ini menimbulkan kekhawatiran, kebijakan maritim Indonesia bakal menjadi pelengkap konsep besar Jalur Sutra Maritim (JSM) dari negara Tiongkok.
                  Potensi Sumber Daya Alam  (SDA) laut di kawasan timur Indonesia sangat luar biasa dan ini dibuktikan dari banyak hasil penelitian  ahli kelautan dari luar negeri, khususnya dari negara-negara Eropa. Jadi, tantangan pemerintahan  saat ini, adalah bagaimana melahirkan satu konsep yang menaikkan daya tawar Indonesia di mata dunia dalam bidang maritim, karena memang Indonesia secara lahiriah sudah berada di poros maritim.        
           Pengamat militer dan pertahanan Connie Rahakundini Bakrie terkait dengan   kondisi geopolitik bangsa Indonesia  mengatakan kawasan perairan Asia Tenggara merupakan salah satu kawasan penting dalam poros maritim dunia. Hal itu dilihat dari kompetensi jalur laut yang dimiliki negara-negara di kawasan tersebut.   Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki 39 selat yang memiliki keterkaitan dengan selat lain di kawasan Asia. Dari jumlah tersebut, ada sejumlah selat yang dianggap sebagai lokasi strategis jalur pelayaran. Dengan kepemilikan selat yang banyak, dan beberapa sangat strategis maka kita jadi barometer kawasan dan kunci stabilitas kawasan.  
              Seluruh alur pelayaran dunia yang melalui jalur strategis di wilayah perairan Negara Indonesia akan dipergunakan sebagai pendekatan diplomasi terkait dengan peran strategis bangsa Indonesia.  Peran utama pemerintah adalah keberpihakan  pada industri bahari melalui  akses modal untuk modernisasi, pendidikan sumber daya manusia dan investasi infrastruktur. Seluruh kemampuan sebenarnya sudah  dikuasai, namun demikian melakukan  perubahan kebijakan dan regulasi hingga ke daerah dalam kerangka otonomi harus dilakukan terlebih dahulu agar terjadi sinergi untuk mewujudkan cita-cita bersama.
·             Untuk  Menegakkan kedaulatan maritim, yang harus dilakukan pemerintah dapat   memanfaatkan teknologi pertahanan  dengan komitmen melakukan deteksi dan penindakan tindakan kriminal di lautan antara lain untuk memberantas aksi perompak, pencurian ikan, perusakan terumbu karang, wisata bahari liar, illegal logging,  human trafficking hingga penyelundupan yang setiap tahun telah merugikan negara ratusan triliun.
              Selain itu, kita juga  harus mendukung pembangunan tol laut karena tol laut  adalah bagian dari poros maritim yang akan menjadi penghubung pelayaran, perdagangan, arus keluar masuk barang dan manusia di kawasan asia khususnya Asia Tenggara. Ada sejumlah pelabuhan yang dikembangkan sebagai pintu export dan import yang sekarang sedang dibangun melalui konsep pendulum nusantara, antara lain di wilayah Medan, Batam, Jakarta, Surabaya, Makassar dan Sorong- Papua yang akan dilengkapi dengan kawasan pergudangan, bongkar muat serta pusat distribusi domestik modern berbasis IT management - single gateway - untuk kepabeanan dan keimigrasian. Setiap pelabuhan besar nantinya akan didukung oleh sepuluh pelabuhan lain disekitarnya dan akan ada sentra industri kelautan.
·          Membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia, adalah  doktrin geopolitik yang akan membawa kejayaan bangsa Indonesia.  Para pemimpin bangsa Indonesia  telah memiliki pemahaman mendalam terhadap geopolitik.  Hal itu akan membawa kesadaran kepada bangsa dan rakyat  Indonesia bahwa masa depan dunia berada di kawasan Pasifik. Pimpinan bangsa ini telah mengeluarkan doktrin politik luar negerinya yakni menjadikan Indonesia  sebagai poros maritim dunia, terkandung tujuan  agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang  dihormati oleh bangsa-bangsa dunia. 
                Menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia memerlukan anggaran yang besar.  perbaikan,  persiapan yang matang dan waktu yang panjang. Dalam waktu dekat,   pembangunan infrastruktur,  pondasi keamanan tol laut  dan perhatian terhadap pembangunan armada perang laut  untuk melindungi jalur pelayaran tol laut  dan nelayan Indonesia sangat diperlukan.  Menjaga kedaulatan maritim Indonesia termasuk Sumber Daya Alam di dalamnya juga harus dilakukan pemerintah yang harus didukung oleh semua elemen masyarakat Indonesia agar nantinya dapat terwujud negara Indonesia sebagai poros maritim dunia.
      *)  pemerhati masalah kemaritiman
          


Tidak ada komentar:

Posting Komentar