Minggu, 27 Maret 2016

Pastika, Damantra, dan Wedakarna Satu Podium Bicara Reklamasi

PODIUM Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS) di Renon, Minggu (27/3) agak berbeda. Sebab, ada dua wakil Bali di pusat hadir dan menyuarakan penolakan terhadap rencana reklamasi Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI). Mereka adalah Anggota DPR RI Nyoman Dhamantra dan DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarma.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang juga hadir pada acara tersebut pun merasa bangga karena wadah penyaluran aspirasi yang digagasnya mendapat perhatian dua Senator RI asal Bali tersebut. “Ini menandakan, podium yang saya gagas makin berbobot,” ujar Pastika seraya berharap agar ke depannya lebih banyak lagi wakil Bali di Senayan bisa bicara di PB3AS.
Lebih jauh Pastika menuturkan bahwa gagasan untuk melaksanakan PB3AS terinspirasi oleh kegiatan serupa yang dilihatnya di London. Selain sebagai media penyaluran berbagai aspirasi, melalui kegiatan ini Pastika ingin mendorong orang Bali agar lebih berani bicara. “Di podium ini setiap orang boleh bicara mengenai apa saja tanpa dibatasi waktu, tentunya dengan santun dan beretika,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Pastika juga mengundang Dhamantra, Arya Wedakarna dan senator lainnya untuk hadir di Simakrama rutin digelar pada Sabtu di minggu terakhir setiap bulannya.
Sementara itu, dalam orasinya Nyoman Dhamantra mengatakan bahwa kehadirannya di PB3AS bertujuan untuk menyuarakan penolakan terhadap rencana Revitalisasi Teluk Benoa yang diatur dalam Perpres Nomor 51 Tahun 2014. Politikus dari PDIP Bali ini menilai, gerakan penolakan revitalisasi Teluk Benoa belakangan makin masif dan serius. Dia berharap hal ini menjadi perhatian Gubernur Mangku Pastika. “Kami berharap Bapak Gubernur ikut bersama-sama memohon kepada Presiden agar Perpres Nomor 51 Tahun 2014 dicabut,” pintanya.
Menurut Dhamantra, faktor niskala menjadi alasan utama gerakan penolakan revitalisasi Kawasan Teluk Benoa.


"Kalau dari segi sekala seperti kajian AMDAL memang masih bisa diperdebatkan. Tapi yang menjadi dasar penolakan kami lebih ke faktor niskala," ujar Dhamantra seraya menyebut ada 31 pura di Kawasan Teluk Benoa yang perlu dijaga kesuciannya.
Lebih dari itu, kata Dhamantra, Bhisama PHDI sudah jelas melarang kegiatan pengurugan laut, danau dan campuhan. 
Selain bicara soal revitalisasi, Dhamantra juga meminta Gubernur mengkaji kembali kebijakan investasi di Bali. Karena dia mengamati, pesatnya pertumbuhan investasi tak membawa dampak signifikan bagi Krama Bali.
"Hotel dan vila menjamur, tapi banyak perajin yang saat ini mengalami kesulitan dan hampir bangkrut," ucapnya.
Untuk itu,dia menyarankan agar Gubernur mengatur kembali regulasi investasi agar lebih berpihak pada kepentingan Krama Bali. 
Pendapat senada juga disampaikan Anggota DPD RI I Gusti Ngurah Arya Wedakarna. Sampai kapan pun, ujar Wedakarna, dia akan berada di barisan terdepan dalam gerakan tolak reklamasi. Meski demikian, dia tetap menghormati aspirasi mereka yang mendukung rencana tersebut.
Ia juga menghimbau agar aspirasi disampaikan sesuai aturan dan beretika. Penolakan juga disampaikan Mangku Wayan Suteja. Dia menolak rencana Revitalisasi Teluk Benoa dengan alasan kawasan Bali Selatan sudah terlalu padat. Selain itu, rencana ini dinilai tak sejalan dengan pembangunan pariwisata berbasis adat dan budaya.
Selain kubu penolak, kelompok pendukung tak kalah sengit dalam mengemukakan pendapat mereka. Komang Gede Subudi, seorang warga Denpasar dengan lantang mengutarakan dukungannya terhadap rencana Revitalisasi Teluk Benoa. Menurutnya, Bali membutuhkan lapangan pekerjaan baru untuk menampung lulusan sarjana yang terus bertambah setiap tahunnya.
Dia juga mengingatkan agar pihak yang pro dan kontra tak mengatasnamakan adat dan agama dalam gerakan mereka. Dukungan juga diutarakan Wayan Suata, Wayan Ranten dan Lanang Sudira. Dalam orasinya, Ranten meluruskan bahwa revitalisasi bertujuan untuk mengembalikan kawasan Teluk Benoa. Dia yang lahir di Teluk Benoa tahu betul kondisi kawasan tersebut yang saat ini sangat memprihatinkan.



“Saat air surut, kita dapat melihat bagaimana kotornya kawasan itu. Banyak sampah, bangkai binatang hingga pembalut wanita. Apa itu yang disebut suci,” ujarnya dengan nada tanya. Kondisi serupa juga dibeber Lanang Sudira yang selama ini aktif dalam gerakan pelestarian mangrove.
Orator lainnya seperti Wayan Sutiawan dari Abian Semal dan Agung Ariawan dari Pedungan lebih memilih sikap netral. Keduanya berpendapat, saat ini keputusan ada di tangan presiden. Jika presiden mencabut Perpres, maka otimatis rencana itu akan batal. Pada bagian lain, Agung Ariawan juga mengkritisi gerakan mengatasnamakan Desa Pakraman yang kemudian difasilitasi kelompok aktifis tertentu.
Menurutnya, penyampaian aspirasi yang mengatasnamakan Desa Pakraman harus sesuai mekanisme. “Ada majelis madya hingga majelis utama, keliru kalau aspirasi desa pakraman dibawa oleh kelompok aktivis. Itu yang perlu diluruskan,” tandasnya.
Menyimak pro dan kontra terkait dengan rencana revitalisasi kawasan Teluk Benoa,
Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan dirinya tak berpihak pada kepentingan atau kelompok manapun. “Mereka yang pro maupun yang kontra, semua adalah tanggung jawab saya. Saya tak boleh berpihak dan harus ada di kedua belah pihak,” ujarnya.
Untuk itulah, dia mengundang pihak yang pro maupun yang kontra untuk menyampaikan pendapat di PB3AS. Terkait dengan polemik rencana revitalisasi Teluk Benoa, Pastika akan mempertemukan kedua belah pihak dalam sebuah diskusi. “Mari kita kaji baik buruk dan untung ruginya. Kita bicara dengan pikiran lebih jernih,” pungkasnya. (humas pemprov bali)

 BACA JUGA

-  Bali Diserang Alien Berdasi dalam Bli Gede Tolak Reklamasi 


Jumat, 25 Maret 2016

Jepang Kenalkan Mobil Listrik Tanpa Baterai

SOAL inovasi bidang tekonologi, Jepang memang jagonya. Kali ini mereka membuat inovasi yang cukup menakjubkan. Yakni sebuah mobil listrik pertama tanpa baterai pertama di dunia. Produk ini dikenalkan oleh kelompok peneliti dari Toyohashi University of Technology dan Taisei Corp, 18 Maret 2016 lalu,
Dalam terobosan pertama di dunia itu disebutkan bahwa mobil itu menggunakan ban khusus yang menyalurkan tenaga listrik dari permukaan jalan yang dialiri listrik. Mobil yang berkapasitas satu orang saja itu diuji pada jalanan khusus sepanjang 30 meter dengan kecepatan 10 km/jam. Seperti dikutip dalam zetizen.com, dalam sesi tes tersebut, mobil mampu bergerak mulus karena kawat baja yang tertanam di dalam ban mampu menyediakan sumber. Sayangnya, mobil listrik itu untuk sementara hanya bisa berjalan di jalanan yang didesain khusus dengan material tertentu.

“Kendaraan ini masih belum cocok untuk dikemudikan jarak jauh karena kapasitasnya yang masih relatif kecil dan masih baru bisa berjalan di jalanan khusus. Namun akselerasi dari mobil ini sudah halus dan nyaman saat dikemudikan,” ujar Takashi Ohira, salah satu profesor yang tergabung dalam tim penelitri, dilansir dari Japan Times

Untuk menciptakan mobil ramah lingkungan itu, tim yang tergabung dalam proyek ini memodifikasi mobil Toyota bernama Toyota Auto Body’s Coms. Mobil itu awalnya memiliki berat 120 kg, tetapi bobotnya berkurang jauh karena tim mencopot baterai yang terpasang. Rencananya, mobil itu siap diuji coba secara publik pada 2022. Para peneliti berharap penggunaan mobil tanpa baterai itu bisa bekerja sama dengan operator jalan tol. (*)
Foto: google


BACA JUGA 

-  Domino’s Pizza Bikin Robot Pengirim Pizza Pertama di Dunia

-  Teori Einstein Dibuktikan Setelah Seabad

-  Desa Pinggan, Salah Satu Tempat Teindah di Bali

Senin, 21 Maret 2016

Domino’s Pizza Bikin Robot Pengirim Pizza Pertama di Dunia

MUNGKINKAH Profesi pengantar Pizza bisa terancam? Bisa saja. Sebab kini Dmonino’s Pizza, sebiah vendor pizza pesan antar asal Amerika Serikat baru saja meluncurkan prototipe robot pengirim pizza otomatis Kamis (17/3) di di Brisbane, Australia. Robot pengirim pizza otomatis pertama di dunia ini diberi nama DRU alias Domino’s Robotic Unit. Kehadirannya, diprediksi bakal mempermudah proses pengiriman pizza karena dapat dilakukan secara otomatis dan lebih cepat.
Prototipe ini digarap oleh Domino’s Pizza bekerja sama dengan Marathon Robotics, sebuah perusahaan startup asal Australia. Dalam rancangannya ada dua kompartemen terpisah dalam robot ini. Yakni untuk makanan hangan dan minuman dingin. Dan, robot ini bisa langsung mengantar hangat dan minuman dingin itu langsung ke alamat pemesan. Sebab, robot ini dilengakpi dengan alat pelacak alamat dan menyerahkan pizza ke pemesannya. 

Tidak itu saja. Robot DRU ini juga bisa berkomunikasi dengan pemesan pizza. Bahkan, DRU juga bisa menerima pembayaran saat mengantar pesanan.  


Robot ini dikendalikan oleh sistem penggerak elektrik yang mampu membawanya menelusuri trotoar dan halaman rumah customer dengan kecepatan hingga 18 km/jam. Sementara untuk menentukan lokasi dan alamat, robot ini dipandu oleh sistem GPS dan laser pemindai lingkungan sekitar.
DRU juga dilengkapi sistem kamera keamanan yang akan langsung memberi peringatan saat posisinya terancam oleh pencuri atau semacamnya.
Meski belum operasional, robot berharga USD 22.000 atau sekitar Rp 220 juta ini telah berhasil menjalani beberapa tes lapangan di kota Brisbane, sebagaimana dilansir dari situs lifehacker. “Robot ini benar benar otomatis dan mandiri. Namun segi AI (Artificial intelegence) nya sendiri masih perlu banyak peningkatan,” Ujar Don Meij, Pimpinan Domino’s Australia. “Terutama untuk membuat komputer sistemnya lebih tahan gangguan yang pastinya akan muncul di luar sana,” kata Meij lagi.(zetizen)



Sejarah Besakih dari Dieng, Raung dan Gunung Agung

PURNAMA kedasa, adalah piodalan Bethara Turun Kabeh di Pura Besakih, Karangasem. Tahun ini, Purnama Kedasa jatuh pada, Rabu, 23 Maret 2016. Sebelum tangkil, ada baiknya kita mengenal sejarah Pura Besakih yang terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali.
Berdasarkan lontar Markandeya Purana, ternyata Pura Besakih ada kaitannya dengan Gunung Raung di Jawa Timur. Ini berawal dari kedatangan Resi Markandeya bersama 8.000 pengikutnya ke daerah hutan belantara yang terletak di kaki Gunung Agung. Mereka datang dari daerah Gunung Hyang (diduga sebagai Gunung Dieng di Jawa Tengah saat ini).
Rombongan itu, datang tanpa menyeberangi lautan. Sebab, sebelum ada Segara Rupek (Selat Bali) antara Pulau Bali dan Jawa adalah satu daratan yang dikenal dengan nama Pulau Dawa.  

BACA JUGA:

-  Ini Kisah Terpisahnya Pulau Bali dan Jawa

-  Desa Pinggan, Salah Satu Tempat Teindah di Bali

-  Teori Einstein Dibuktikan Setelah Seabad


Resi Markandeya, adalah seorang yogi berasal dari Hindustan (India). Oleh para pengiring-pengiringnya disebut Bathara Giri Rawang karena kesucian rohaninya, kecakapan hingga kebijaksanannya).
Awalnya, Sang Yogi, bertapa di Gunung Demulung, kemudian pindah ke gunung Hyang (konon gunung Hyang itu adalah Dieng di Jawa Tengah yang berasal dan kata di-hyang). Sekian lamanya bertapa, Resi Markandeya mendapat titah dari Hyang Widhi Wasa agar Sang Yogi dan para pengikutnya merabas hutan di Pulau Dawa. Setelah selesai, agar tanah itu dibagi-bagikan kepada para pengikutnya.
Mendapat titah itu, Sang Yogi kemudian berangkat ke arah timur bersama 8000 orang pengikutnya. Tiba di lokasi, Resi Marakandeya menyuruh semua para pengiringnya bekerja merabas hutan belantara, dilaksanakan sebagai mana mestinya.
Tapi, saat merabas hutan, banyak para pengiringnya sakit, lalu meninggal. Ada juga meregang nyawa karena dimakan binatang buas.

Menyaksikan para pengikutnya berjatuhan, Resi Markandeya memerintahkan untuk menghentikan semua aktivitas. Sang Yogi kemudian kembali lagi ke tempat pertapaannya semula di Gunung Rawang, (kini digekenal sebagai Gunung Raung, di Jawa Timur).

Beberapa waktu kemudian, suatu hari yang dipandang baik (Dewasa Ayu) Sang Yogi kembali ingin melanjutkan perabasan hutan itu untuk pembukaan daerah baru. Kali ini disertai oleh para Resi dan pertapa yang akan diajak bersama-sama memohon wara nugraha ke hadapan Hyang Widhi Wasa bagi keberhasilan pekerjaan ini. Kali ini para pengiringnya berjumlah 4000 orang yang berasal dan Desa Age (penduduk di kaki gunung Raung) dengan membawa alat-alat pertanian selengkapnya termasuk bibit-bibit yang akan ditanam di hutan yang akan dirabas itu.
Setelah tiba di tempat yang dituju,Sang Yogi segera melakukan tapa yoga semadi bersama-sama para yogi lainnya dan mempersembahkan upakara yadnya, yaitu Dewa Yadnya dan Buta Yadnya. Setelah upacara itu selesai, para pengikutnya disuruh bekerja melanjutkan perabasan hutan tersebut, menebang pohon-pohonan dan lain-lainnya mulai dan selatan ke utara. Kali ini, pekerjaan merabas hutan ini tidak ada halangan yang berarti.
Selesai merabas hutan, Sang Yogi mulai mengadakan pembagian-pembagian tanah untuk para pengikut-pengikutnya masing-masing dijadikan sawah, tegal dan perumahan.Di tempat dimulai perabasan hutan itu Sang Yogi menanam kendi (payuk) berisi air, juga pancadatu yaitu berupa logam emas, perak, tembaga, besi dan perunggu disertai permata Mirah Adi (permata utama) dan upakara (bebanten / sesajen) selengkapnya diperciki tirta Pangentas (air suci). Tempat di mana sarana-sarana itu ditanam diberi nama Basuki yang kemudian kini dikenal sebagai Desa dan Pura Besakih. (*)

Minggu, 20 Maret 2016

Menyemut, Bukti Tidak Segelintir yang Tolak Reklamasi

AKSI penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa terus bergulir. Minggu (20/3), ribuan orang menyemut di bundaran Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali. Mereka seolah membuktikan bahwa tudingan penolak reklamasi Teluk Benoa hanya segelintir tidak benar.
Ribuan massa datang dari 27 Desa Adat di Bali yang sudah resmi menolak rencana Reklamasi Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional  (TWBI). Ada juga dari kelompok aktivis lingkungan dan lainnya.  

Aksi demo dimulai dari Desa Adat Kelan menuju Bundaran Ngurah Rai dengan berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer. Beberapa spanduk yang berisikan kampanye Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan batalkan Prepres no 51 thaun 2014 ikut dibawa massa.

“Kami menuntut pencabutan Perpres 51 tahun 2014 dan menolak reklamasi Teluk Benoa,” kata salah satu warga.
“Tolak Reklamasi Teluk Benoa,” teriak sejumlah warga sambil mengacung-acungkan spanduk penolakan.  
Demonstrasi dimulai sekitar pukul 14.00. Mereka kompak menggunakan pakaian adat dengan baju dan udeng putih. Mereka juga membawa ogoh-ogoh bertuliskan tolak reklamasi. 

Semua atribut yang dibawa warga berisi kecaman atas reklamasi Teluk Tanjung Benoa. Aksi mendapat pengawalan ketat polisi dan menjadi perhatian bule. (*)

foto: Dishub Provinsi Bali

BACA JUGA

-  Bali Diserang Alien Berdasi dalam Bli Gede Tolak Reklamasi

-  Teori Einstein Dibuktikan Setelah Seabad

Sabtu, 19 Maret 2016

Bali Diserang Alien Berdasi dalam Bli Gede Tolak Reklamasi

BALI diserang oleh alien berdasi yang datang dari luar angkasa. Tujuan utamanya adalah melakukan reklamasi untuk membangun markas luar angkasa. Bantu Perjuangan Bli Gede dalam melawan serangan alien karena reklamasi akan merugikan Bali. Bantu sebarkan semangat tolak reklamasi!
Begitulah, deskripsi tentang game Bli Gede Tolak Reklamasi yang terakhir diperbaruhi 15 Maret 2016. Game yang sudah di Google Play, ini dikembangkan oleh Bli Gede Studio dengan ukuran 6,5 M.
Pada tampilan pertama tampak seorang pemuda mengenakan udeng dengan kamen khas pakaian adat Bali membawa katepel yang disebut sebagai Bli Gede. Sedangkan di sebelah kanan ada sosok alien berdasi dengan alat berat di belakangnya. Di bagian atas tertulis Bli Gede Tolak Reklamasi.


Pada halaman berikutnya, digambarkan Bli Gede sedang bermain layang-layang di pantai yang indah dengan pepohonan yang hijau. Di sana ada keterangan bahwa; Bli Gede adalah seorang pemuda asal Pulau Bali. Dia sangat mencintai alam Bali khususnya pantai. Dia sangat senang bermain layang-layang di pantai…  
Pada halaman ketiga, Bli Gede digambarkan sangat terkejut dengan kehadiran beberapa alien berdasi yang datang dari luar angkasa secara tiba-tiba. Alien itu turun membawa bom.
Pada halaman keempat, tampak Bli Gede berhasil mencuri bom yang dibawa para alien berdasi. Dia digambarkan melihat kegiatan para alien berdasi dengan alat berat di pantai tempatnya biasa bermain layang-layang. Alat berat itu digambarkan mengeruk tanah untuk menguruk laut.
Di gambar ini juga diisi keterangan tujuan para alien berdasi itu adalah melakukan reklamasi (menguruk laut). “Tujuan alien-alien itu adalah membuat daratan baru  dengan mengubur laut dengan tanah (reklamasi) yang akan digunakan membangun markas,” begitu keterangan yang ada di gambar tersebut.
Halaman berikutnya adalah, aktivitas alat berat menguruk laut diawasi para alien berdasi. Sementara Bli Gede masih melihat sambil mengamankan bom yang dicurinya. Di sana juga dijelaskan melalui tulisan bahwa reklamasi sangat buruk bagi Bali. Mulai dari menyempitnya pantai, abrasi hingga perubahan arus laut serta hilangnya tempat nelayan.


Dan sebelum game dimulai, Bli Gede digambarkan melawan para alien berdasi itu dengan menggunakan ketapel dan bom hasil curiannya.
“Maju terus tambah lagi game tema Bali,” tulis Wiwik Antari mengomentari game ini di Google Play.
Sementara komentar lain lebih banyak memberikan dukungan terhadap game ini serta aksi tolak reklamasi Teluk Benoa. “Bali Tolak Reklamasi, Bali tidak bisa dijual gan semangat,” tulis Ngurah Rama. “Mantap, semangat. Hanya ada satu kata, Lawan!” tulis Gustra Putra. (*)

FOTO: GOOGLE PLAY


DOWNLOAD GAME 

Bli Gede Tolak Reklamasi


BACA JUGA 

-  Ini Kisah Terpisahnya Pulau Bali dan Jawa 

-  Desa Pinggan, Salah Satu Tempat Teindah di Bali

-  Teori Einstein Dibuktikan Setelah Seabad








Jumat, 18 Maret 2016

Ini Kisah Terpisahnya Pulau Bali dan Jawa

KISAH terpisahnya Pulau Bali dan Pulau Jawa, dimulai saat Rsi Markandeya membawa sekitar 4.000 pengikut membangun Pura Besakih di Desa Besakih, Karangasem. Saat itu, Bali dan Jawa masih menjadi satu pulau. Sehingga mereka tidak perlu menyeberangi laut. Lalu, kenapa sekarang Bali dan Jawa terpisah?

BACA JUGA 

-  Wagub Tolak Jembatan Jawa-Bali

-  Desa Pinggan, Salah Satu Tempat Teindah di Bali



Berdasarkan kitab Usana Bali, putusnya Pulau Jawa dan Bali, disebabkan oleh kesaktian Pandita bernama Mpu Sidhimantra.
Pandita yang tinggal di Jawa Timur, ini, bersahabat karib dengan seekor ular besar bernama Naga Basukih. Naga itu, berliang di Desa Besakih yang terletak di kaki Gunung Agung. Di sana terdapat sebuah goa besar yang sangat suci.
Sebagai tanda persahabatan, Mpu Sidhimantra selalu membawa madu, susu, dan mentega untuk Naga Besukih.
Mpu Sidhimantra memiliki seorang anak bernama Ida Manik Angkeran. Putranya ini dikenal sangat suka berjudi meski sudah dilarang ayahnya.
Pada satu purnama, Mpu Sidhimantra jatuh sakit. Mengetahui ayahnya sakit, Ida Manik Angkaran secara diam-diam pergi ke Bali menemui Naga Basukih di Besakih. Sampai di sana, Manik Angkeran duduk bersila membunyikan bajra yang dibawanya. Naga Basukih pun keluar dari liangnya. Saat itu, Manik Angkeran mengatakan bahwa ayahnya masih sakit. Oleh karena itu, dia menjadi wakilnya membawa madu, susu, dan mentega yang biasa dibawa oleh ayahnya.
Mendapat hidangan itu, Naga Basukih dengan senang menerima pemberian Manik Angkeran. Kemudian Naga Basukih bertanya kepada Ida Manik Angkeran, apakah yang diinginkan untuk bekal dalam perjalanan pulang.
Saat itu, Manik Angkeran tidak meminta apa pun. Dia hanya meminta Naga Basukih untuk kembali masuk ke dalam goa duluan.
Saat berbalik itulah, Manik Angkeran memotong ekor Naga Basukih yang berisi permata. Setelah mendapatkan permata itu di ekor Naga Basukih, Manik Angkeran kemudian lari.



Cuma, Manik Angkeran tidak bisa lari dari kemarahan Naga Basukih. Dalam pelariannya tersebut, jejak kaki Manik Angkeran ditemukan di sebuah hutan. Dengan kemarahannya, Naga Basukih kemudian membakar hutan bernama Cemara Geseng tersebut hingga Manik Angkeran tewas. 
Mpu Sidhimantra yang khawatir anaknya hilang tanpa kabar, kemudian mencarinya. Dari pencariannya, Mpu Sidhimantra mendapat cerita dari Naga Basukih soal kisah Manik Angkeran tersebut. Saat itu, Naga Basukih mengatakan, Manik Angkeran bisa hidup lagi dengan syarat harus tetap mengabdi di Pura Besakih sebagai Abdi pura atau pemangku dan tinggal di sana selamanya.
Mpu Sidhimantra menyetujui persyaratan itu. Dia pun kembali ke Jawa. Sebelum meninggalkan area Bali, Mpu Sidhimantra menggoreskan tongkatnya yang sakti sehingga Pulau Bali dan Pulau Jawa dipisahkan oleh Selat Bali atau Segara Rupek. (berdasarkan kitab Usana Bali)






Kamis, 17 Maret 2016

Wagub Tolak Jembatan Jawa-Bali

USULAN Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas ingin membangun jembatan yang menghubungkan Jawa-Bali, mendapat perlawanan dari Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta. Ketua DPD Golkar Bali ini secara tegas menolak usulan yang disampaikan pascatenggelamnya Kapal Rafelia II di Selat Bali beberapa waktu lalu.
Menurut Sudikerta, pembangunan jembatan Jawa-Bali itu memang penting, namun jauh lebih penting  adalah menjaga kultur masyarakat Bali sendiri. "Momentum usulan jembatan itu kurang tepat di tengah upaya masyarakat Bali berkomitmen menjaga budayanya yang adiluhung yang kental dengan adat-istiadat dan nilai kesakralan yang tinggi," katanya, Kamis (17/3) kemarin.
Pihaknya mengatakan usulan pembangunan jembatan itu hendaknya dilakukan kajian dari berbagai aspek, terutama dari sisi budaya masyarakat Bali sendiri. "Tidak bisa hanya melihat dari satu aspek saja, tapi harus komprehensif sehingga tidak menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat Bali ke depan," sambungnya.
Sudikerta menegaskan tatanan kehidupan masyarakat Bali saat ini telah berjalan dengan baik dalam suasana harmoni, kedamaian, dan kebersamaan antarsesama.

"Jika benar seperti itu usulannya, saya sangat tidak sependapat. Ajeg Bali harus dipertahankan dengan prinsip-prinsip kearifan lokal. Pembangunan jembatan Jawa-Bali akan sangat berpengaruh pada tatanan sosial budaya masyarakat. Akan ada pergeseran-pergeseran nilai di Bali. Cepat atau lambat, pembangunan jembatan itu akan menyebabkan adat dan budaya Bali mengalami degradasi,"  katanya.


Pihaknya tak menampik secara ekonomi Jawa-Bali akan diuntungkan. Namun dampak degradasi budaya dan moral harus diantisipasi. "Adat, budaya, dan tatanan menyamabraya harus dipertahankan. Tidak boleh egois memandang dari sisi ekonomi semata," tegas Sudikerta.
Jika antrean panjang kendaraan di pelabuhan Ketapang-Gilimanuk yang dijadikan alasan membangun jembatan Jawa-Bali, Sudikerta menawarkan solusi agar fasilitas di pelabuhan itu yang mesti diperbaiki, baik menyangkut penataan manajemen transportasi laut maupun penambahan dermaga. 
Pihaknya mengaku akan tetap mempertahankan Gilimanuk sebagai pintu gerbang Bali di bagian barat melalui laut. 

"Dengan tegas saya tolak. Tatanan yang seperti sekarang ini sudah cukup bagus," kata Sudikerta.


Sebagaimana diketahui, Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengusulkan pembangunan jembatan Selat Bali yang menghubungkan Pulau Jawa bagian timur dengan Pulau Bali bagian barat.
Keberadaan jembatan tersebut sangat penting guna kelancaran arus barang dan orang, agar tidak terjebak antrean panjang di pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. Antrean panjang itu semakin rancu saat long weekend, hari besar nasional, dan atau pada saat terjadinya cuaca buruk.
"Jika saja boleh saya usulkan, semestinya di Selat Bali ini dibangun jembatan Jawa-Bali sebagaimana Surabaya-Madura atau Suramadu. Ini disebabkan keduanya provinsi tersebut saling membutuhkan. Apalagi kedua provinsi tersebut memiliki potensi ekonomi yang cukup tinggi," ujar Bupati Anas kepada wartawan usai rapat koordinasi di Pelabuhan ASDP Ketapang, Senin (14/3). (*)


Rabu, 16 Maret 2016

Google Photo terbaru Berikan Fitur Lebih Baik


KABAR gembira bagi pengguna Android. Sebab, Google Photo versi 1.15 memberikan fitur navigasi yang lebih baik. Juga penampilan interface yang berbeda. Setelah terupdate, pengguna akan dapat melihat panel navigasi pada bagian bawah aplikasi, bersamaan dengan Album shortcut, Assistant dan Galeri Photo. Panel ini akan memudahkan pengguna untuk menemukan apa yang mereka inginkan.
Ini merupakan wadah penyimpanan dari semua foto dan video yang ada di perangkat mobile Anda. File-file yang tersimpan akan diatur secara otomatis sehingga memudahkan pengguna untuk mencari file yang diinginkan dan membagikannya ke akun media sosial. Hebatnya, aplikasi ini juga akan otomatis membuat cadangan dari semua foto dan video yang tersimpan. Pengguna dapat mengakses dari perangkat apapun atau klik photos.google.com.
Bagi pengguna perangkat Android, update Google Photo versi 1.15 ini sudah dapat diunduh di Google Play. Sedangkan bagi pengguna perangkat iOS, Google Photo versi 1.15 ini akan tersedia segera di App Store dalam waktu dekat. (*)




Minggu, 13 Maret 2016

Goodyear Buat Ban yang Bikin Mobil Bisa Jalan ke Samping



MOBIL bisa maju dan mundur itu biasa. Yang tidak biasa adalah, ketika mobil bisa bergerak menyerong apalagi menyamping. Itulah yang ditawarkan oleh Goodyear, sebuah produsen ban asal Amerika Serikat saat merilis konsep ban masa depan pada Geneva Motor Show 2016 di Swiss, Kamis (3/3). Uniknya, ban yang diberi nama Eagle-360, ini berbentuk seperti bola. Ban ini, memungkinkan mobil yang menggunakannya bisa maju, mundur, serong, dan menyamping.
Dengan berbagai teknologi yang diterapkan pada ban tersebut, banyak kemudahan dan kenyamanan yang didapat kendaraan yang menggunakan Eagle-360. Misalnya, ketika melewati jalan becek, ban akan berubah lembut, dan mengeras saat jalan kembali kering. Asyik kan?
Hebatnya, dengan sistem magnetic levitation (maglev) mobil akan mengambang di atas ban berkat adanya bantalan medan magnet. Efeknya, getaran dan suara berisik dari ban tidak akan banyak masuk ke dalam kabin.
“Konsep ban masa depan dari kami ini diharapkan mampu memainkan peran ganda. Yaitu sebagai platform kreatif dan untuk penunjang teknologi di generasi berikutnya,” ujar Joseph Zekoski, Senior Vice President Goodyear, dilansir dari Dezeen.

Eagle-360, diproyeksikan menyongsong hadirnya mobil-mobil otonomos (tanpa awak) yang diprediksi terjual 85 juta unit per tahun pada 2035 mendatang. Teknologi ban dianggap Goodyear akan memainkan peranan penting saat interaksi mobil dan pengemudi berkurang. (*)


About Eagle-360
-  Bentuk Eagle-360 bulat seperti bola.
-  Ban dapat bergerak ke segala arah dengan leluasa.
-  Dengan menggunakan ban ini, kendaraan bisa bergerak maju, mundur, menyerong dan menyamping.
-  Dilengkapi berbagai sensor internal yang memonitor beberapa parameter seperti, kondisi suhu, tekanan, dan getaran.
-  Diharapkan bakal jadi standar pada kendaraan otomatis tanpa pengemudi.
-  Dilengkapi berbagai teknologi keselamatan seperti traction control yang dapat menyesuaikan gerak ban dengan kondisi jalan.
-  Karet pada Eagle-360 dapat berubah menjadi lembut saat melewati jalanan becek dan kembali keras saat jalanan telah kering.
-  Eagle-360 tidak tersambung dengan badan mobil secara mekanik.
-  Eagle-360 akan menopang bobot mobil dengan menggunakan sistem magnetic levitation (maglev) sehingga mobil akan mengambang di atas ban berkat adanya bantalan medan magnet.
-  Getaran dan suara berisik pada ban tidak akan banyak masuk ke dalam kabin.

foto-foto: google

BACA JUGA: -  Teori Einstein Dibuktikan Setelah Seabad                          

                         -  Markas Rahasia Amerika Ditemukan di Nevada



BIAR LEBIH JELAS, SILAKAN CEK ILUSTRASINYA: 

Sabtu, 12 Maret 2016

Teori Einstein Dibuktikan Setelah Seabad



TEORI Relavitas Umum Albert Einstein bahwa alam semesta memiliki kerut-kerut karena benda bermassa besar yang bergerak dalam ruang dan waktu yang disebut gelombang gravitasi akhirnya dibuktikan tepat seabad lebih kemudian. Einstein mengeluarkan teori itu  November 1915. Sedangkan penemuan gelombang gravitasi itu terjadi 11 Februari 2016. Atau seabad lebih beberapa bulan.
Penemuan kicauan semesta itu diumumkan dengan penuh kegembiraan dalam sebuah konferensi pers di Washington, Amerika Serikat, 11 Februari lalu."Kami mendeteksi gelombang gravitasi. Inilah pertama kalinya alam semesta bicara kepada kita dengan gelombang gravitasi," kata David Reitze, Direktur Eksekutif Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO), kepada Nature, Kamis (11/2).

BACA JUGA: Markas Rahasia Amerika Ditemukan di Nevada


LIGO merupakan dua fasilitas riset yang terletak di Washington dan Lousiana. Keduanya terhubung oleh pipa kecil hampa udara sepanjang 4 kilometer. Fasilitas itulah yang menangkap adanya kicauan alam semesta.
Penemuan gelombang gravitasi ini dipandang sebagai penemuan terbesar kedua dalam fisika setelah penemuan Higgs Boson pada tahun 2012 lalu. Penemuan ini setara dengan penemuan struktur DNA setengah abad lalu dan dinilai akan mengubah serta membuka peluang baru dalam kajian fisika.(*)



Jumat, 11 Maret 2016

Markas Rahasia Amerika Ditemukan di Nevada

SEBUAH kejutan kembali datang dari Google Earth. Kali ini, saetlit pelacak lokasi tersebut menemukan markas rahasia milik Amerika Serikat. Markas ini sendiri menyimpan banyak misteri. Markas yang disebut sebagai Area 6 atau Yucca Airstrip ditemukan di tengah gurun Nevada.
Ini terbilang sangat mengejutkan. Sebab, pangkalan udara The National Nuclear Security Administration itu telah disembunyikan sangat rapi. Bahkan, para ahli di bidang pertahanan tak pernah menyadari tempat tersebut. Padahal, di markas ini pernah dilakukan uji nuklir besar-besaran. Sebanyak 1000 uji nuklir pernah dilakukan dalam kurun waktu 1945-1992.
Saat ini, Amerika Serikat memanfaatkan Area 6 untuk menguji sensor pesawat tanpa awak seperti Predator dan Reaper. Pengujian tersebut dilakukan di Area 6 karena daerah itu masih jarang penduduk.
“Pesawat-pesawat yang berada di sana memiliki kecanggihan untuk menemukan target tersembunyi, senjata hingga personil militer di medan tempur,” ujar Tim Brown, analis dari Global Security seperti dilansir News.
Penasaran? Coba aja ketik Yucca Airstrip dalam google maps atau google earth, pasti ketemu. (*)






 foto: google


Senin, 07 Maret 2016

Air Europe Bikin Pesawat dengan Kolam Renang dan Mall

BAGAIMANA rasanya naik pesawat, kemudian di dalamnya ada kolam renang, suit room, hingga mall? Pasti tidak membosankan. Tapi mungkinkah itu? Mungkin saja. Asal punya uang. Sebab, Air Europe telah memproduksi pesawat baru yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, suit room dan kolam renang di atas awan. Ini adalah pesawat pertama dengan kemewahan seperti di dunia.
Seperti dirilis venasnews, pesawat ini mampu membawa lebih dari 100 penumpang, yang akan memiliki kesempatan untuk berbelanja dalam pesawat dan berenang bagi para penumpangnya. Asyik ya…



Pesawat terdiri dari tiga lantai yang akan memungkinkan penumpang untuk mendapatkan pandangan menakjubkan selama perjalanan. (*)


Minggu, 06 Maret 2016

Nyepi, Jangan Dipakai Matuakan dan Maceki

PERAYAAN Hari Raya Nyepi yang segera jatuh pada tanggal 9 Maret 2016 hendaknya dimaknai dengan instrospeksi diri. Melalui pelaksanaan Catur Brata Penyepian yaitu: Amati Amati geni (tidak menyalakan api termasuk memasak),Amati karya (tidak bekerja), Amati lelungan (tidak bepergian), Amati lelanguan (tidak mencari hiburan) umat Hindu diimbau melakukan instrospeksi diri apa yang telah dilaksanakan dimasa lalu dan merencanakan apa yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Demikian disampaiakan oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam orasinya di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (6/3).

Menurut Pastika, waktu yang diberikan pada hari raya Nyepi merupakan waktu yang tepat untuk merenenung dan mempersiapkan apa yang kan dikerjakan pada masa yang akan datan. “Memang benar rejeki, jodoh, dan maut hanya Tuhan yang tau,” ungkap Pastika. Meskipun semua hal tersebut sudah ada yang mengatur, akan tetapi sebagai manusia yang dibekali bayu (kemampuan bergerak), sabda (kemampuan berbicara) dan idep (kemampuan berpikir). Sebagai mahluk yang memiliki kelebihan akal (idep),  manusia akan mampu memilih dan menentukan masa depannya yang lebih baik dan menghidari hal yang buruk. Momentum Nyepi diharapkan dapat menjadi waktu yang tepat untuk pengendalian diri dari hal-hal yang dapat membahayakan diri sendiri. “Saat nyepi saya tidak ingin dipakai ajang metuakan dan maceki,” harapnya.  (*)

Pastika Minta Bali Harus Siap Hadapi 10 Bali Baru

Sabtu, 05 Maret 2016

Tiga Desa Adat Sanur Tolak Reklamasi Teluk Benoa

GERAKAN masyarakat untuk menolak reklamasi tak terbendung lagi. Sabtu (5/3), Semeton Sanur kembali menegaskan sikapnya untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa seluas 700 ha oleh PT. TWBI.
Ada empat titik baliho yang dipasang oleh semeton Sanur pada pukul 16.00, diantaranya berada di perempatan By Pass Ngurah Rai dengan Jalan Danau Buyan, Perempatan By Pass Ngurah Rai dengan Jalan Hang Tuah, perempatan Banjar Sindu dan Betngandang.
Baliho ini yang didirkan oleh Semeton Sanur adalah tindak lanjut dari hasil paruman Desa Adat tiga Desa Pakraman/Adat yang ada di Sanur yaitu Desa Pakraman/Adat Intaran, Desa Pakraman/Adat Penyaringan dan Desa Pakraman/Adat Sanur yang secara resmi memutuskan untuk menolak reklamasi Teluk Benoa.
Hal ini disampaikan oleh Nyoman Sarji selaku Kelian Banjar Sindu kelod di sela-sela pemasangan baliho. "Sesuai dengan paruman tiga desa adat di Sanur yang menyatakan menolak dengan tegas reklamasi Teluk benoa, maka sebagai tindaklanjutnya kami Semeton Sanur memasang baliho dengan dana swadaya," paparnya.
Lebih lanjut, Sarji mengatakan sikap ini melihat situasi yang berkembang saat ini dimana Sanur di ancam dengan abrasi yang disebabkan reklamasi di Pulau Serangan beberapa waktu silam. "Beruntung ada bantuan dari Jepang yang membuat barier, sehingga desa kami agak dilindungi," ujarnya.
Menurut warga sanur sebaiknya pembagunan diarahk ke daerah lain diluar Bali selatan. Sehingga terjadi pemerataan pembangunan, tidak hanya bertumpuk di Bali selatan. "Jangan hanya di Bali selatan saja, Bali utara dan bali timur juga mesti bangun sesuai dengan potensi wilayahnya, sehingga pemerataan pembangunan bisa berjalan seimbang," ujar Ida Bagus Wasika Parbawa yang juga warga di Desa Sanur seraya menambahkan jika hal tersebut juga turut mendasari mereka untuk bergerak menolak reklamasi di Teluk Benoa. .
Parbawa juga menyampaikan agar alam Bali ini dijaga dengan baik tanpa adanya eksploitasi alam. "Biarlah alam yang mengubah Bali, bukan orang yang atas kepentingan bisnis semata, maka dari itu, kami menolak reklamasi teluk Teluk Benoa apapun dalihnya" pungkas Parbawa yang juga salah satu penggerak Semeton Sanur. (ForBali)








Sering Dirobek, Sukawati Kembali Pasang Baliho Tolak Reklamasi

MESKI sudah tiga kali dirobek oleh orang tak dikenal, Forum Sukawati Tolak Reklamasi Teluk Benoa tak pantang menyerah. Jumat malam (4/3), forum ini kembali menegaskan sikapnya dengan memasang dua buah baliho di Pantai Purnama, Gianyar.
Dua buah baliho yang berukuran 3 x 4 meter dengan bertuliskan Tolak Reklamasi Teluk Benoa, Batalkan Perpres 51/2014 ini juga berisi dengan 14 alasan menolak reklamasi Teluk Benoa. "Baliho ini kami pasang untuk masyarakat umum, sebab pantai tidak hanya milik masyarakat Sukawati saja, tapi juga masyarakat umum, khususnya agama Hindu untuk upacara keagamaan," ujar Kadek Tila selaku Koordinator Forum Sukawati Tolak Reklamasi.
Tila mengajak seluruh masyarakat Bali khususnya untuk lebih menjaga pantai dan laut. "Mari membangun kesadaran karena pantai ini milik bersama dan juga mari kita tolak reklamasi," imbuhnya.

Lembongan Ikut Tolak Reklamasi Teluk Benoa


Lalu darimana dapat dana buat bikin baliho? "Ini dari swadaya masyarakat, kami menjual baju dan hasilnya untuk membuat baliho," jawabnya.
Mereka juga meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menolak rencana reklamasi Teluk Benoa dan mengembalikan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi dengan membatalkan perpres nomor 51 tahun 2014 yang merupakan warisan Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono. (ForBali)


Jumat, 04 Maret 2016

Scott Kelly Main Pingpong Bola Air di Luar Angkasa




GUNA membunuh jenuh, Scott Kelly, Astronot Amerika Serikat yang tinggal di luar angkasa selama hampir setahun atau 340 hari, merekam seluruh aktivitasnya dengan menggunakan kamera ber definisi ultra tinggi dengan resolusi 4K. Semua hasil rekaman dan foto-foto yang diambilnya tersebut diunggahnya ke YouTube dan Twitter. “Perjalanan ini belum berakhir. Sampai jumpa dibawah!” tulis Kelly dalam akun Twitternya yang di posting sebelum meninggalkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). (*)