Minggu, 20 Maret 2016

Menyemut, Bukti Tidak Segelintir yang Tolak Reklamasi

AKSI penolakan terhadap reklamasi Teluk Benoa terus bergulir. Minggu (20/3), ribuan orang menyemut di bundaran Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali. Mereka seolah membuktikan bahwa tudingan penolak reklamasi Teluk Benoa hanya segelintir tidak benar.
Ribuan massa datang dari 27 Desa Adat di Bali yang sudah resmi menolak rencana Reklamasi Teluk Benoa oleh PT Tirta Wahana Bali Internasional  (TWBI). Ada juga dari kelompok aktivis lingkungan dan lainnya.  

Aksi demo dimulai dari Desa Adat Kelan menuju Bundaran Ngurah Rai dengan berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer. Beberapa spanduk yang berisikan kampanye Tolak Reklamasi Teluk Benoa dan batalkan Prepres no 51 thaun 2014 ikut dibawa massa.

“Kami menuntut pencabutan Perpres 51 tahun 2014 dan menolak reklamasi Teluk Benoa,” kata salah satu warga.
“Tolak Reklamasi Teluk Benoa,” teriak sejumlah warga sambil mengacung-acungkan spanduk penolakan.  
Demonstrasi dimulai sekitar pukul 14.00. Mereka kompak menggunakan pakaian adat dengan baju dan udeng putih. Mereka juga membawa ogoh-ogoh bertuliskan tolak reklamasi. 

Semua atribut yang dibawa warga berisi kecaman atas reklamasi Teluk Tanjung Benoa. Aksi mendapat pengawalan ketat polisi dan menjadi perhatian bule. (*)

foto: Dishub Provinsi Bali

BACA JUGA

-  Bali Diserang Alien Berdasi dalam Bli Gede Tolak Reklamasi

-  Teori Einstein Dibuktikan Setelah Seabad

2 komentar: