Sabtu, 13 Februari 2016

Sudikerta Buka “Rahasia” Inflasi Bali di Atas Rata-rata Nasional



Wabup Bali Ketut Sudikerta
KEBERHASILAN Provinsi Bali dalam menekan angka inflasi hingga  berada di kisaran 2,7 persen atau di bawah angka rata-rata nasional yang berada di angka 3,5 persen mencuri perhatian Gubernur Bank Indonesia Agus Marto Wardoyo. Sudikerta yang merupakan ketua Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bali memaparkan sejumlah “rahasia” yang dilakukan untuk mencapai prestasi ini saat menjadi pembicara di acara  Rapat Koordinasi Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia  yang digelar di Hotel Aston Kupang, Jumat (12/2). Ia menjelaskan TPID PRovinsi Bali telah mengambil langkah dengan membentuk TPID di kabupaten dan kota se-Bali agar dapat mengoptimalkan fungsi koordinasi secara berjenjang. 
Lebih lanjut Sudikerta memaparkan berhasilnya Bali dalam menekan angka inflasi yang juga dibarengi dengan  pertumbuhan ekonomi Bali di tahun 2015 sebesar 6,04 persen tidak terlepas dari keberadaan program Bali Mandara yang sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh massyarakat. Ia mencontohkan sejumlah program yang secara langsung bersentuhan dan menggerakan ekonomi kerakyatan masyarakat Bali  seperti penjaminan  kredit melalui PT Jamkrida Bali Mandara (JBM) bagi UMKM yang terkendala permodalan serta program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu/GSM) Mandara yang menjadi motor penggerak dari perekonomian masyarakat di desa yang memiliki tingkat kemiskinan di atas 25 persen. Selain dua program tersebut, Sudikerta menambahkan,  program Bali Mandara lainnya juga secara tidak langsung turut membantu percepatan kesejahteraan masyarakat seperti program kesehatam JKBM, beasiswa bagi siswa miskin, bedah rumah, dan Simantri.  
“Program Bali Mandara di berbagai bidang bertujuan mempercepat pengentasan kemiskinan. Jika kebutuhan masyarakat yang mendasar sudah terpenuhi seperti rumah layak , pendidikan, kesehataan, selanjutnya masyarakat akan  produktif, dan perekonomian kita akan membaik, ” ujarnya.

Untuk 2016, TPID Provinsi Bali akan mengarahkan programnya pada peningkatan peran Pemda dalam penyediaan  data harga (produksi dan konsumen), Pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah serta pemantauan lapangan dan telah menjadi program kerja TPID Bali serta implementasi model kerjasama antar daerah. “Semoga ke depannya seiring berjalannya program Bali Mandara, kita juga bisa menekan tingkat inflasi. Saya harapkan pemerintah pusat bisa menyiapkan payung hukum bagi pengendalian  inflasi di daerah,”  ujar Sudikerta yang hadir dengan didampingi Asisten ekonomi Pembanguan dan Kesejahteraan rakyat  Setda Provinsi Bali , Ketut Wija. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar